Enrekang Siap Jadi Pemasok Cabai dan Bawang Nasional

By Admin

Foto: Biro Humas Kementan  

nusakini.com - Sulawesi Selatan (Sulsel), salah satu sentra produksi cabai rawit merah dan bawang merah di wilayah Timur Indonesia, kali ini menjadi bagian dari kunjungan Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono. Kunjungan tersebut juga menandakan bahwa Kabupaten Enrekang, Sulsel, siap sebagai pemasok cabai dan bawang secara nasional.

Dalam keterangan tertulisnya, Spudnik Sujono menyebut bahwa Kabupaten Enrekang, merupakan salah satu kabupaten di Sulsel sebagai penyuplai cabai dan bawang merah di Indonesia Timur, bahkan dikirim sampai ke Pulau Jawa. “Sejak tahun 2016 – 2017, kami (Kementan dalam hal ini Ditjen Hortikultura-red) telah mengalokasikan 335 hektar untuk pengembangan kawasan cabai dan 280 hektar untuk pengembangan kawasan bawang merah. Berikut kami berikan bantuan pula berupa kultivator sebanyak 330 unit,” terang Spudnik Sujono di sela – sela panen raya bawang merah di Desa Siambo dan panen cabai rawit merah di Desa Singki, Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulsel, Selasa (21/2/2017). 

Untuk itu, Spudnik yang didampingi oleh Bupati Enrekang H Muslimin Bando, berharap dengan bantuan yang diberikan itu bisa mengefisienkan tenaga kerja di lapangan sehingga biaya produksi bisa ditekan. “Bantuan ini dimaksudkan sebagai wujud nyata dan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung Enrekang sebagai sentra utama dan sekaligus pemasok cabai dan bawang merah nasional,” paparnya. 

Terkait dengan bantuan tersebut, baik secara pribadi maupun atas nama pemerintah daerah, Muslimin Bando,menyampaikan terima kasih kepada Kementan, khususnya Ditjen Hortikultura yang telah mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan cabai dan bawang merah berupa saprodi, alsintan (kultivator), pompa air, dan lainnya. “Bantuan tersebut sangat memacu peningkatan luas tambah tanam, produksi dan produktivitas cabai rawit merah dan bawang merah. Dengan program pengembangan kawasan ini, kesejahteraan dan pendapatan petani kami makin meningkat,” ungkapnya. 

Pada kesempatan itu, Asril Bagenda, Kadis Pertanian Kabupaten Enrekang menjelaskan bahwa rata - rata luas pertanaman bawang merah dalam setahun di wilayahnya mencapai 8.500 hektar dengan sentra utama di Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Baraka. “Pada bulan Februari kemarin, luas panen bawang merah di sini pak, mencapai 1.000 hektar. Sedangkan luas panen cabai rawit merah 150 hektar. Dimana panen cabai rawit merah saat ini akan kita suplay ke Jakarta, Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek-red). Sampai saat ini, kami telah mengirim cabai rawit merah sebanyak 1,5 ton via pesawat untuk pasar murah di Jabodetabek,” terangnya. 

Pada acara tersebut, Spudnik Sujono meminta agar petani lebih bersemangat dan meningkatkan luas tambah tanam sehingga produksi bisa meningkat. Terkait dengan pasokan yang semakin banyak di lapangan, ia menjelaskan bahwa Kemendag sudah mengeluarkan surat penugasan kepada Perum Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) serta BUMN lainnya untuk melakukan pembelian cabai dan bawang merah di sentra - sentra utama. “Dengan kondisi hujan di sebagian wilayah Indonesia timur dan Jawa sudah normal, maka diprediksi suplay pasokan, khususnya cabai rawit merah semakin membaik. Oleh karena itu, petugas, khususnya POPT dan penyuluh di lapangan secara intensif mengawal dan melakukan pendampingan LTT cabai dan bawang merah,” kata Spudnik Sujono. 

Bahkan pernyataan Spudnik itu pun diamini oleh pihak PPI cabang Pare – pare. Abi, salah satu petugas PPI cabang Pare - pare yang hadir di acara tersebut dengan tegas mengungkapkan bahwa pihaknya telah siap membeli hasil produksi para petani di lapangan. “Kami siap dan bahkan sudah melakukan pembelian cabai di Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang, serta membeli bawang merah di Kabupaten Enrekang untuk pemenuhan pasokan ke daerah - daerah yang harganya lebih tinggi,” ungkapnya. 

Illen, Ketua Kelompok Tani Sipatua Bato To'ke Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baraka; dan Amin Basri, ketua Kelompok Tani Ta'pa Beang mengutarakan bahwa kelompok tani dan para anggotanya juga telah menyatakan kesiapannya memasok bawang maupun cabai rawit merah ke wilayah DKI Jakarta. “Namun demikian, untuk lebih meningkatkan produsi dan produkstivitas, kami masih membutuhkan bantuan berupa pompa air, alat pengolah pupuk organik serta embung,” ujarnya. 

Addi, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Enrekang menyampaikan bahwa kelompok tani yang menjadi mitra pemerintah tentunya akan didorong dengan bantuan dana yang berasal dari APBN tahun 2017. “Alokasi APBN tahun 2017 untuk kawasan cabai seluas 135 hektar, kawasan bawang merah 150 hektar. Khusus untuk kawasan cabai rawit merah dan cabai besar tersebar di Kecamatan Curio, Alla, Baroko, dan Masalle,” pungkasnya. (p/mk)